Halaman

Selasa, 12 Agustus 2014

Tiga Pemikat Pelancong Nusantara

Kemenparekraf telah mengemukakan akan menyasar segmen pelancong perempuan, anak muda, dan netizen. KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan mampu memobilisasi wisatawan Nusantara (wisnus) lebih dari 250 juta pergerakan hingga tutup tahun ini. Menurut Ketua Komisi Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Pariwisata dan Olahraga Johnnie Sugiarto, angka tersebut bisa dilampaui, bahkan bisa terus digenjot asalkan pemerintah membenahi tiga hal.

“Menurut kami ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, mendorong percepatan pembangunan daya tarik baru dengan mendorong investasi,” ujar Johnnie saat dihubungi kemarin. Dengan kemudahan investasi, akan muncul objek-objek wisata baru, semisal Trans Studio yang ada di Bandung, Jawa Barat. Hal tersebut mampu menjadi magnet bagi pengunjung, terutama kalangan anak muda dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Kalau enggak ada objek wisata baru, akan susah juga,” tuturnya.

Kedua, ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri. Pasalnya, masih ada ketimpangan antara lapangan kerja yang tersedia dan kualifikasi SDM yang ada. Menurut Johnie, pemerintah perlu memperhatikan hal itu secara serius dan menerapkannya di balai-balai pelatihan kerja.

“Sekarang lagi butuh tenaga kerja seperti apa? Di Jakarta, misalnya, restoran Jepang banyak, ada enggak SDM-nya? Kalau bisa, perbanyak training dan disesuaikan dengan kebutuhan industri,” tuturnya. Terakhir, Johnnie menuturkan, pemerintah harus membenahi dan mengoptimalkan aksesibilitas atau keterjangkauan wilayah agar biaya perjalanan semakin murah. Dengan begitu, wisatawan lokal akan semakin tertarik menjelajahi objek-objek wisata yang tersebar di Tanah Air.

“Penerbangan masih sedikit sekali. Dari Jambi mau main ke Bangka enggak ada penerbangan langsung, harus ke Jakarta dulu. Itu kan bikin mahal. Pemerintah harus mendorong dibuka line antarprovinsi, jangan menumpuk di Jakarta,“ papar Johnnie. Trio sasaran Tiga hal itu harus diperhatikan lantaran potensi wisatawan domestik masihlah besar. Kemenparekraf sendiri telah mengemukakan akan menyasar segmen pelancong perempuan (women), anak muda (youth), dan netizen (pengguna internet).

“Women, netizens, dan youth itu segmen yang paling potensial untuk mendongkrak kunjungan wisatawan,“ kata Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Esthy Reko Astuty, di Jakarta, Rabu (30/7). Kaum hawa selama ini terbukti menjadi pasar sekaligus pengambil keputusan dalam keluarga ketika akan menentukan tujuan wisata. Adapun kaum muda banyak yang mulai gandrung pelesiran berbackpacking.

“Sementara itu, netizens selama ini menjadi pendorong utama promosi pariwisata, terutama dalam komunitaskomunitas di media sosial,“ ujarnya. Karena itu, Esthy mengatakan tiga segmen tersebut menjadi perhatian khusus kementeriannya, terutama untuk mendorong mobilisasi wisnus yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap devisa negara. Tahun ini, Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Kemenparekraf mempredikasi kenaikan pergerakan wisnus mencapai 55,92 juta. Target keseluruhan tahun ini mencapai 255 juta pergerakan.
(Ant/E-2) Media Indonesia, 2 Agustus 2014, Halaman 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar