Halaman

Rabu, 26 November 2014

BUNGO, JAMBI Sungai Rusak, Banjir Kepung Desa

MASA pancaroba diwarnai kejadian bencana di sejumlah daerah. Di Kabupaten Bungo, Jambi, 30 rumah di Desa Sungaibuluh, Kecamatan Rimbotengah, direndam banjir setinggi 1 meter. Banjir terjadi setelah sungai yang membelah desa itu meluap akibat hujan deras.“Jalan desa juga terendam air.Sungai tidak mampu menampung air karena rusak oleh sedimentasi akibat maraknya penambangan emas ilegal di bagian hulu sungai,“ papar Suwardi, Kepala Desa Sungaibuluh, kemarin.

Banjir baru kali ini menimpa wilayah itu. “Dulu tidak pernah ada banjir.Sekarang, hujan sedikit saja, kampung kami langsung dikepung banjir,“ kata Jailani, warga. Masih di Sumatra, ratusan nelayan di Aceh tidak bisa melaut, dalam dua hari terakhir. Pasalnya, angin ken cang dan gelombang tinggi terjadi di perairan.

Selasa, 25 November 2014

Mereka Suka-Suka Menaikkan Tarif

Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Organisasi Gabungan Pengusaha Angkutan Darat (Organda) belum resmi melakukan perubahan tarif. Akibatnya, banyak sopir angkutan yang suka-suka menaikkan tarif. Di Kota Jambi, misalnya, sebagian besar sopir angkutan kota serempak menaikkan tarif sebesar Rp1.000 dari tarif sebelumnya yang dipatok Rp3.000, jauh dekat.

“Terpaksa, terpaksa. Tidak mungkin setoran dikurangi.Satu-satunya jalan hanya menaikkan ongkos angkut Rp1.000. Beberapa penumpang protes, tetapi kebanyakan memahaminya karena harga bensin juga naik. Kini ongkos penumpang umum Rp4.000 per orang. Untuk anak sekolah naik dari Rp2.000 menjadi Rp3.000,“ kata Ical, sopir angkot jurusan Pasar-Simpang Rimbo, Kota Jambi, kemarin.

Jumat, 07 November 2014

Lahan Gambut Terbakar Lagi

KEBAKARAN lahan gambut di Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, dan Kecamatan Sungaigelam di Kabupaten Muarojambi masih menyala hingga kemarin.
Tim Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi belum mampu menjinakkan api.

“Belum padam, tim pemadam masih melanjutkannya hari ini,“ ujar Dalmanto, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Jambi, kemarin. Jumlah luas lahan yang terbakar, tambah Dalmanto, masih didata. Selain ada kiriman asap dari Sumatra Selatan, kebakaran lahan gambut di Muarojambi dan Tanjungjabung Timur juga memunculkan kabut asap.

Kamis, 06 November 2014

Akibat Alih Fungsi Lahan, Harimau Sumatra Hanya Tinggal 184 Ekor

Humas BKSDA Provinsi Jambi, Cahya mengatakan populasi Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatera) tinggal 184 ekor, jumlah ini tersebar di empat provimsi, yakni Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Provinsi Sumatera Barat.

"Namun, data tersebut tidak ada yang pasti, jumlah populasi tersebut hanya didasarkan pada informasi masyarakat dan data gangguan satwa yang pernah terjadi," katanya di Jambi, Selasa (4/11/2014).Untuk jumlah populasi yang terdata berdasarkan data nilai tengah, kata Cahya, di perkebunan PT Wira Karya Sakti (WKS) Distrik I, II, dan VIII, jumlah Harimau Sumatera sebanyak enam ekor.

Di PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) Kabupaten Batanghari, populasi harimau sekitar tujuh ekor dan di Kabupaten Muarojambi sekitar lima ekor. Sementara di Kabupaten Merangin, BKSDA provinsi Jambi mengaku tidak mengetahuinya. Namun demikian, berdasarkan data yang ada, jumlahnya sekitar 166 ekor.