Halaman

Selasa, 25 November 2014

Mereka Suka-Suka Menaikkan Tarif

Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Organisasi Gabungan Pengusaha Angkutan Darat (Organda) belum resmi melakukan perubahan tarif. Akibatnya, banyak sopir angkutan yang suka-suka menaikkan tarif. Di Kota Jambi, misalnya, sebagian besar sopir angkutan kota serempak menaikkan tarif sebesar Rp1.000 dari tarif sebelumnya yang dipatok Rp3.000, jauh dekat.

“Terpaksa, terpaksa. Tidak mungkin setoran dikurangi.Satu-satunya jalan hanya menaikkan ongkos angkut Rp1.000. Beberapa penumpang protes, tetapi kebanyakan memahaminya karena harga bensin juga naik. Kini ongkos penumpang umum Rp4.000 per orang. Untuk anak sekolah naik dari Rp2.000 menjadi Rp3.000,“ kata Ical, sopir angkot jurusan Pasar-Simpang Rimbo, Kota Jambi, kemarin.

Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sejumlah pengusaha angkutan umum menaikkan tarif mereka sekitar 25 persen.Untuk angkutan kota dari tarif Rp4.000 menjadi Rp5.000.Sementara itu, untuk angkutan travel keluar kota naik 23 persen.

Menurut Bayu, seorang petugas travel, penaikan yang mereka lakukan itu wajar karena harga BBM pun naik sekitar itu. Bayu menyebutkan tarif Palangkara-Banjarmasin yang semula Rp90 ribu menjadi Rp120 ribu per orang.

Menurut Sanusi, sopir angkot di Palangkaraya, penaikan tarif angkot dilakukan sejak kemarin. “Kita naikkan harga sekitar 25 persen, yakni dari semula Rp4.000 menjadi Rp5.000.Sementara itu, untuk pelajar, ongkos tidak kami naikkan, tetap Rp2.000,“ ujarnya.

Di Jawa Barat, para pengemudi angkutan kota berbagai trayek di Kabupaten Purwakarta juga langsung menaikkan tarif. Tarif angkutan kota naik dari Rp3.000 menjadi Rp4.000.

Penaikan harga BBM sebesar Rp2.000 per liter dianggap memberatkan para pengemudi. “Penaikan harga BBM sebesar Rp2.000 sangat berat, karena akan memicu kenaikan harga yang lain termasuk suku cadang.Sedangkan penaikan tarif Rp1.000, jelas tidak seimbang,“ kata Ade Sahroni, pengemudi angkutan trayek nomor 7 di Purwakarta, kemarin.

Di Jawa Timur, tarif bus jurusan Terminal Purabaya Perak, Surabaya, juga sudah naik dari Rp5.000 menjadi Rp6.000. Penaikan tarif sebesar Rp1.000 itu juga dikenakan untuk bus kota jurusan Terminal Purabaya-Tambak Oso Wilangun, Surabaya.

Di Sulawesi Utara, tarif angkot di Manado juga ikut terdongkrak Rp800 atau menjadi Rp3.800 per penumpang dari sebelumnya Rp3.000. “Terhitung mulai Selasa (18/11), tarif baru angkot menjadi Rp3.800 per penumpang, khusus pelajar dan mahasiswa Rp3.500 per orang,“ kata Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan, di Manado, kemarin. (Tim/N-1) Media Indonesia, 19/11/2014, halaman 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar