Halaman

Rabu, 01 Oktober 2014

Sekolah TK Diliburkan akibat Kabut Asap

KABUT asap di Kota Jambi sepanjang siang hingga kemarin sore mulai menipis. Kondisi tersebut membuat aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Kota Jambi, berjalan normal.

Kepala Bandara Sultan Thaha, Dorma Manalu, menjelaskan kabut asap hanya terlihat sedikit pekat sekitar pukul 07.00 WIB. “Setelah itu, kondisi makin membaik karena jarak pandang di atas 3 kilometer. Sebaliknya, di Kabupaten Tanjungjabung Timur yang jaraknya sekitar 125 km sebelah timur Kota Jambi, kabut asap masih pekat.

Jarak pandang kapal nelayan dan kapal niaga yang melintas di muara Sungai Batanghari dan perairan pantai timur Sumatra pun terganggu.

“Jarak pandang di alur sungai dan pantai timur hanya sekitar 500 sampai 800 meter,“ kata Ambok Tuo, anak buah kapal barang rute Kota Jambi - Kepulauan Riau.

Meski kabut asap menipis, Dinas Pendidikan Kota Jambi meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak taman kanak-kanak selama dua hari sejak kemarin, karena kualitas udara masih buruk.

Sementara itu, kebakaran hutan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) R Soerjo di bawah Gunung Welirang, Mojokerto, Jawa Timur, dikhawatirkan bisa mengancam keberadaan mata air di kawasan hutan tersebut.

Kebakaran yang terjadi sejak awal September dan menghanguskan ratusan hektare berbagai jenis tanaman itu dikhawatirkan mengancam keberadaan mata air,“ kata Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur Ony Mahardika di Surabaya, kemarin.

Data Walhi Jawa Timur menyebutkan jumlah sumber mata air di hulu Sungai Brantas sebelum 2005 berjumlah 421 sumber mata air. Namun, pada 2009, jumlahnya menurun menjadi 57 mata air, dan pada 2012 menjadi 13 sumber mata air. (SL/FL/N-4) Media Indonesia, 1/10/2014, halaman : 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar